Dari sejumlah tarian, ada beberapa yang tidak hanya sekedar hiburan semata, namun ada yang dilatari nilai-nilai supranatural.
Meski demikian, seiring perjalanan waktu aura mistik pada penampilan tarian tersebut sudah tidak terlalu terasa saat ini. Pasalnya dalam setiap pementasan tarian ini lebih menonjolkan sisi hiburannya.
Berikut adalah top 7 Tarian mistis khas Sulawesi Selatan.
1. Tari Pakarena
Konon, tarian Pakarena berawal dari kisah perpisahan antara penghuni boting langi (negeri khayangan) dengan penghuni lino (Bumi) pada zaman dahulu. Sebelum berpisah, penghuni boting langi sempat mengajarkan bagaimana cara menjalani hidup, bercocok tanam, beternak, dan berburu kepada penghuni lino, termasuk etika pererempuan melalui gerakan-gerakan badan dan kaki. Selanjutnya, gerakan-gerakan itu pula yang dipakai penghuni lino sebagai ritual untuk mengungkapkan rasa syukur kepada penghuni boting langi.
Dalam setiap pola gerakannya mencerminkan ekspresi kelembutan, kesetiaan, kepatuhan, kesantunan dan sikap hormat perempuan. Selain itu memiliki banyak makna tersendiri yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Misalnya posisi duduk sebagai bentuk gerakan hormat dan santun para penari. Gerakan memutar sebagai lambang siklus hidup manusia.
Pada tarian ini tiga sampai lima perempuan menyanyi sambil membawakan tari anggun ini yang berirama lambar dan diiringi dua gendang atau gondrong rinci yang terdiri dari 7 orang pemusik.
Gerakan dari tarian ini sangat artistik dan halus, bahkan sangat sulit dibedakan satu dengan yang lainnya. Tarian ini terbagi dalam 12 bagian yang setiap gerakan memiliki makna khusus. Posisi duduk, menjadi pertanda awal dan akhir Tarian Pakarena. Gerakan berputar mengikuti arah jarum jam, menunjukkan siklus kehidupan manusia. Sementara gerakan naik turun, mencerminkan irama kehidupan.
Seorang Pakarena tidak diperkenankan membuka matanya terlalu lebar. Demikian pula dengan gerakan kaki, tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Hal ini berlaku sepanjang tarian berlangsung yang memakan waktu sekitar dua jam.
Tari Pakarena diiringi alat musik berupa gendang, kannong-kannong, gong, kancing dan pui-pui. Sedangkan kostum dari penarinya adalah, baju pahang (tenunan tangan), lipa’ sa’be (sarung sutra khas Sulawesi Selatan), dan perhiasan-perhiasan khas Makassar.
2. Tari Pepe-pepeka Ri Makka
Tari ini juga khas Makassar yang di dalamnya terdapat unsur fenomenal, yakni tubuh penari disulut api namun tidak terbakar, bahkan baju yang dikenakan pun tidak terbakar.
Tarian ini biasanya ditampilkan di acara-acara rakyat seperti upacara hajatan, sunatan dan perkawinan hingga perjamuan tokoh penting.
Tari Pepeka Ri Makka ini dilakonkan oleh beberapa laki-laki tua dan muda. Tari pepe-Pepeka ri Makka tidak mempunyai Mantera
khusus penangkal api. Namun mereka melakukan tarian ini sering diintreprestasikan penonton sebagai ucapan doa anti apinya Nabi Ibrahim AS yang disadur dalam bahasa Makassar.
Padahal, menurut sejumlah pemain, kalimat-kalimat itu hanya pengulangan dari apa-apa yang sudah pernah diucapkan secara spontan ketika melakukan tarian Pepe-pepeka Ri Makka oleh para penari terdahulu.
Pada Puncak tarian, para pemain akan memegang Obor dan akan mengarahkan api ke tubuh temannya atau dirinya sendiri. Namun, tidak jarang pula penari mengundang penonton lalu di sulut menggunakan api. Dan uniknya mereka sama sekali tidak merasa Kepanasan atau melepuh terbakar. semua tampak seperti biasa saja.
3. Tari Maggiri
Tarian asal Kabupaten Pangkep ini memperagakan debus oleh enam bissu utama yang dipimpin oleh ketua bissu, sehingga kerap juga disebut Mabissu.
Mabbissu berasal dari kata bissu atau bessi yang berarti bersih atau suci dan kuat. Mereka dipanggil Bissu karena tidak haid, tidak berdarah, atau suci.
Bissu itu sendiri berjenis kelamin laki-laki namun sifat dan karakternya seperti perempuan dalam bahasa Bugis disebut Calabai. Komunitas bissu yang masih bertahan hingga saat ini, dalam lektur lama (epos La Galigo), dianggap sebagai manusia suci, keturunan para dewa dan dalam stuktur kerajaan di Sulsel, bissu merupakan penasihat spiritual dan rohani para raja.
Dengan diiringi tabuhan gendang berirama khas, penari melantunkan alunan mantra mistis menggunakan bahasa To Rilangi (bahasa kuno orang Bugis) sambil menari memutar Arajangnge, benda yang dikeramatkan dan diyakini sebagai tempat beristirahat ruh leluhur. Ketika alunan gendang semakin keras dan cepat, gerakan para Bissu pun semakin pelan dan mulai kehilangan kesadaran.
Pada saat itu, para Bissu mulai memeragakan gerakan maggiri, melepaskan keris panjang yang mereka selipkan dipinggang, kemudian menusukkannya ke tubuh mereka.
Hal ini bertujuan untuk menguji apakah roh leluhur/dewata sudah merasuk ke dalam diri mereka. Jika mereka kebal, berarti Bissu
itu dan roh yang merasukinya dipercaya dapat memberikan berkat. Sebaliknya, jika badik melukai tubuh mereka, berarti yang merasukinya adalah roh lemah atau bahkan tidak dirasuki roh leluhur sama sekali.
4. Tari Pa’gellu’
Merupakan Tarian khas dari daerah Toraya yang dilakukan oleh gadis-gadis remaja dengan mengunakan berbaju putih dengan hiasan keemasan, dari kepala sampai sarung yang menutup rapat bagian tubuh sebelah bawah.
Penari juga memakai kalung manik-manik yang teranyam indah, dan memakai dua bilah keris di bagian depan.
Tarian yang disebut-sebut dari Pangala salah satu daerah di Kabupaten Tana Toraja ini, dulunya tidak sembarang ditarikan seperti sekarang. 12 Gerak langkah dasar, masing masing memiliki makna teologis dan spritual sebagai prosesing penyembahan seiring tertiupnya angin.
Gerakan tangan seperti burung yang terbang dengan tenang, sementara gerakan kaki menggambarkan perjalanan naik turun lembah dan bukit yang melukiskan keadaan alam Tana Toraja.
Genderang dan bunyi-bunyian yang mengikuti tarian itu bernada tinggi (monoton) arkais.
Selain itu ungkapan syukur terasa saat gerak putaran mata kaki menuju utara mensyukuri anugerah sang pencipta seiring bunyian gandang mewarnai pasang surutnya Kehidupan.
Apa yang terkandung dalam setiap gerakan dan irama musik yang mengiringanya dinilai sangat melekat nilai spritualitas Alukta, sebuat norma adat masyarakat Tana Toraja.
5. Tari Ma’badong
Ma’badong merupakan tarian kedukaan yang diadakan dalam upacara ritual kematian masyarakat Tanah Toraja.
Tarian ini dilakukan secara berkelompok pada umumnya oleh kaum pria, baik muda atau pun tua, namun wanita juga tidak dilarang.
Para penari (pa’badong) membentuk sebuah lingkaran dan saling mengaitkan jari kelingking sambil melantunkan syair dan nyanyian ratapan disertai gerakan tangan dan langkah kaki yang disesuaikan dengan irama lagu.
Dulu para ma’badong mengenakan kostum serba hitam namun seiring dengan perkembangan zaman, kostum yang dipakai tidak lagi berwarna hitam.
Penari Ma’badong bergerak dengan gerakan langkah silih berganti. Suasana malam itu menjadi tambah sakral ketika para penari melantunkan syair atau lagu kesedihan (Kadong Badong). Lantunan syair ma’badong ini berisikan riwayat manusia mulai dari lahir hingga mati dan do’a, agar arwah si mati diterima di negeri arwah (Puya) atau alam di alam baka.
6. Tari Ma’randing
Pada pemakaman besar (biasanya orang dengan kasta tinggi) di Tana Toraja, sebuah tari perang yang bernama Ma’randing dipentaskan. Para penari menggunakan pakaian perang tradisional dan senjata.
Kata ma’randing berasal dari randing yang berarti “mulia ketika melewatkan”, dan tari ini ditampilkan untuk memuji keberanian orang yang telah wafat semasa hidupnya.
Tarian Ma’randing mengawali prosesi ketika jenazah dibawa dari lumbung padi menuju rante, tempat upacara pemakaman, dengan menampilkan beberapa orang pria melakukan tarian dengan pedang, perisai besar dari kulit kerbau, helm tanduk kerbau, dan berbagai ornamen lainnya.
Tari ini menunjukkan kemampuan dalam memakai senjata militer dan menunjukkan keteguhan hati dan kekuatan seseorang yang meninggal selama hidupnya. Ia ditarikan oleh beberapa orang yang setiap orangnya membawa perisai besar, pedang dan sejumlah ornamen. Setiap objek menyimbolkan beberapa makna. Perisai yang dibuat dari kulit kerbau (bulalang) menyimbolkan kekayaan, karena hanya orang kaya yang memiliki kerbau sendiri. Pedang (doke, la’bo’ bulange, la’bo’ pinai, la’bo’ todolo) menunjukkan kesiapa untuk perang, yang menyimbolkan keberanian.
Selama tarian, para penari berteriak untuk menyemangati satu sama lain selama pertempuran. Penonton akan turut serta berteriak. Teriakan ini (peongli) terkadang bervariasi diberbagai tempat.
7. Tari Pajaga
Seperti namanya, tari Pajaga (Penjaga) dilakukan sebagai bentuk permohonan agar mendapat perlindungan dari Sang Pencipta. Melalui gerakan-gerakan yang ditampilkan para penari melakukan kultus sebagai pernyataan hubungan dan pengabdiannya kepada Yang Maha Kuasa agar mengabulkan permohonan-permohonan mereka.
Tari ini konon hadiri atas permintaan Batara Guru, Raja Luwu agar membuat tarian untuk menyenangkan Sang Pencipta. Atas permintaan tersebut maka maka dibuatlah serangkaian gerak gerak pemujaan dan permohonan, yang diiringi dengan tabuhan suara bunyi-bunyian.
Meski sekarang tari ini sudah tidak kental lagi unsur pemujaannya, namun gerakan yang dilakukan dan irama musik yang mengiringi belum banyak mengalami perubahan atau dengan kata lain masih mendekati keaslian.
Saat ini tari asal Tana Luwu ini telah menjadi menjadi hiburan dan penghormatan dan penyambutan kepada tamu-tamu yang berkunjung.
Sumber : http://www.kabarmakassar.com/
1 komentar:
komentarDomino206 dengan Link Hoki Se Asia , Fair Play 100% MUDAH MENANG ! BANJIR KEMENANGAN BESAR !!
ReplyNikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya Terbaik ^^ Keunggulan :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar 89.9%
- Kartu Anda Akan Lebih Bagusa
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At -DOMINO99VIP(.)net
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2BE3D6a83
- SKYPE : domino206
Link Alternatif :
DOMNO99VIP. net
PELANGIDOMINO. INFO
PELANGIDOMINO. NET
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^^