UNIVERSITAS Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar
tahun akademik 2016/2017 akan menerima 2000 mahasiswa baru (maba) untuk 13
program studi dari lima fakultas yakni; Teknik, Sospol, Ekonomi, FKIP dan FKM.
Demikian ditegaskan Ketua Panitia Maba 2016 UPRI, Andi Alim Bagu, SE, SKM,
M.Kes.
Dikatakan, penerimaan mahasiswa baru tahun ini pihak kampus
sudah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah SMU di Kota Makassar, Maros,
Bone, Gowa dan menyusul kabupaten lainya di Sulsel, ungkap Wakil Rektor UPRI
Makassar ini.
Penerimaan maba tahun ini, UPRI memilih tiga jalur. Pertama, jalur undangan, yakni bagi siswa meraih rengking 1 – 10 di sekolahnya masing-masing bebas tes. Kedua, melalui jalur tes, serta ketiga adalah bagi anak yang tidak mampu, tegas magister kesehatan PPs-Unhas ini.
Selain penerimaan jalur undangan, UPRI juga memberikan perhatian
bagi anak pejuang akan membebaskan dari pembayaran uang SPP selama dua
semester, tandas mahasiswa S3 Sosiologi PPs-UNM ini.
Khusus untuk Teknik Pertambangan yang akan diterima melalui
jalur undangan adalah siswa yang masuk rengking 1 – 5 di sekolahnya
masing-masing. “Ini hanya berlaku bagi fakultas Teknik Pertambangan,”tandas
Andi Alim
Jumlah maba yang diterima lewat jalur undangan adalah 10 persen
dari jumlah maba akan diterima atau sekitar 200 orang. Tes penerimaan maba akan
dimulai 10 Maret – 14 Mei untuk gelombang pertama, gelombang kedua 15 Mei – 16
Juli, dan gelombang ketiga 17 Juli – 9 September 2016. Sekedar diketahui dari
13 prodi yang dikelolah telah terakreditasi BAN-PT. Sedangkan untuk akreditasi
institusi, tim asessor dari BAN-PT akan turun akhir April 2016.
Adapun sumber daya dosen yang dimiliki UPRI saat ini memiliki
dosen bergelar doktor (S3) sebanyak 20 orang, dan sementara lanjut S3 sekitar
20 orang, tersebar studi di sejumlah perguruan tinggi, yakni; Unhas, UNM,
Unpad, dan IPB.
UPRI Makassar dipimpin oleh Rektor Dr Hj Andi Niniek F. Lantara.
Semasa kepemimpinannya UPRI banyak mengalami kemajuan. Andi Niniek ini adalah
adalah Dosen Dipekerjakan Kopertis di Fakultas Ekonomi UMI Makassar. Dia juga
mantan ketua KNPI sulsel dan mantan anggota DPRD Sulsel dari Golkar. Dia juga
Ketua Unit Pengembangan dan Pemberdayaan Perempuan Kopertis Wilayah IX
Sulawesi.